Cara Menghitung Kebutuhan Besi Kolom Dan Balok Excel

Pilar adalah struktur yang mendukung bangunan secara vertikal. Pada umumnya, pilar terbuat dari beton bertulang atau baja dengan penampang yang bervariasi. Pilar juga sering disebut kolom.

Cara Menghitung Kebutuhan Besi Kolom dan Balok untuk Konstruksi

Sebelum membangun pilar, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menghitung kebutuhan besi kolom dan balok. Berikut ini adalah cara menghitung kebutuhan besi kolom dan balok untuk konstruksi:

  1. Tentukan jenis struktur bangunan yang akan dibangun. Struktur bangunan dapat berupa rumah, gedung, jembatan, atau lain sebagainya.
  2. Tentukan beban yang akan ditopang oleh pilar. Beban dapat berasal dari bagian atas bangunan atau beban yang ditimbulkan oleh gempa bumi atau angin.
  3. Tentukan ukuran penampang kolom dan balok. Ukuran penampang harus disesuaikan dengan beban yang akan ditopang dan jenis struktur bangunan yang akan dibangun.
  4. Hitung luas penampang kolom dan balok. Caranya yaitu dengan mengalikan lebar dengan tinggi.
  5. Hitung kebutuhan besi tulangan. Kebutuhan besi tulangan dipengaruhi oleh luas penampang, jenis struktur bangunan, dan beban.
  6. Hitung jumlah besi utama. Besi utama adalah besi yang ditambahkan pada bagian tengah kolom atau balok. Jumlah besi utama juga dipengaruhi oleh beban dan luas penampang.
  7. Tentukan jumlah besi samping. Besi samping adalah besi yang ditempatkan pada sisi-sisi kolom atau balok. Besi samping berfungsi untuk memperkuat struktur dan menambah keamanan.
  8. Hitung kebutuhan besi pokok. Besi pokok adalah besi yang digunakan sebagai pengikat untuk terhubung dengan besi tulangan dan besi utama. Besi pokok juga dipengaruhi oleh beban dan luas penampang.

Setelah mengetahui cara menghitung kebutuhan besi kolom dan balok, selanjutnya adalah mempersiapkan bahan-bahan dan alat untuk membangun pilar.

Cara Menghitung Kebutuhan Besi Sloof Kolom dan Balok

Sloof adalah elemen struktural yang digunakan pada bangunan bertingkat. Sloof berguna sebagai penahan beban dan meredam getaran pada lantai. Berikut ini adalah cara menghitung kebutuhan besi sloof kolom dan balok:

  1. Tentukan jenis sloof yang akan digunakan. Terdapat dua jenis sloof yang umum digunakan, yaitu sloof balok dan sloof kolom.
  2. Tentukan beban yang akan ditopang oleh sloof. Beban dapat berasal dari lantai, dinding, atau beban yang ditimbulkan oleh gempa bumi atau angin.
  3. Tentukan ukuran penampang sloof. Ukuran penampang harus disesuaikan dengan beban yang akan ditopang dan jenis sloof yang akan digunakan.
  4. Hitung luas penampang sloof. Caranya yaitu dengan mengalikan lebar dengan tinggi.
  5. Hitung kebutuhan besi tulangan. Kebutuhan besi tulangan dipengaruhi oleh luas penampang, jenis sloof, dan beban.
  6. Hitung jumlah besi utama. Besi utama adalah besi yang ditambahkan pada bagian tengah sloof. Jumlah besi utama juga dipengaruhi oleh beban dan luas penampang.
  7. Tentukan jumlah besi samping. Besi samping adalah besi yang ditempatkan pada sisi-sisi sloof. Besi samping berfungsi untuk memperkuat struktur dan menambah keamanan.
  8. Hitung kebutuhan besi pokok. Besi pokok adalah besi yang digunakan sebagai pengikat untuk terhubung dengan besi tulangan dan besi utama. Besi pokok juga dipengaruhi oleh beban dan luas penampang.

Selanjutnya adalah mempersiapkan bahan-bahan dan alat untuk membangun sloof kolom dan balok.

Baca Juga :  CARA MEMASUKAN DATA DARI EXCEL KE SPSS

FAQ

Pertanyaan 1: Apa itu pilar?

Jawaban: Pilar adalah struktur yang mendukung bangunan secara vertikal. Pilar terbuat dari beton bertulang atau baja dengan penampang yang bervariasi.

Pertanyaan 2: Mengapa perlu menghitung kebutuhan besi?

Jawaban: Menghitung kebutuhan besi kolom dan balok serta sloof kolom dan balok diperlukan agar bangunan yang dibangun tidak rusak dan aman digunakan. Dengan menghitung kebutuhan besi, kekuatan struktur dapat terjaga secara optimal.